Topic outline
-
Cambridge IGCSE™ Bahasa Indonesia 0538 (for examination from 2023)Example Candidate Responses (Speaking)
-
-
-
The main aim of this resource is to exemplify standards of Cambridge IGCSE Bahasa Indonesia, Speaking test, and show how different levels of candidates' performance (high, middle and low) relate to the subject's curriculum and assessment objectives.
Candidate responses have been selected from the June 2023 examination series to exemplify a range of answers. The recordings have been anonymised so that any information about the candidate, examiner and centre have been removed.
The recording of each speaking test is followed by a transcript with embedded moderator comments on how the test was conducted, and where and why marks were awarded or omitted. At the end of the test we provide further comments on how the teacher/examiner and candidate performance could improve. In this way, it is possible to understand how to conduct the test successfully and what candidates have to do to gain their marks and what they can do to improve their answers.
Common mistakes and misconceptions are also listed at the end of this resource.
-
-
Now that you have read the speaking assessment criteria grids, you may want to practise marking a speaking test. Listen to the candidate responses below, make a note of the strengths and weaknesses of the candidate and give a mark, before you read the moderator comments embedded in the transcript and listed below.
Please note: Information about the candidate and centre has been removed from the recordings to protect the identity of the candidate.
-
-
High level response
-
- Whole test - click to listen
Part 1 Presentation
Teacher/examiner: Centre name: [recording muted], Examination: IGCSE Bahasa Indonesia, Syllabus: 0538, Component 3: Speaking, Examiner: [name muted], Date: 10 April 2023, Candidate number: [recording muted], Candidate name: [recording muted].
[Moderator comment: The teacher/examiner mentioned centre name, centre number, examination, syllabus, component, name of examiner, the date of the examination, candidate number and name.
Guru/penguji menyebutkan nama Center, nomor Centre, ujian, silabus, komponen, nama penguji, tanggal ujian, nomor dan nama kandidat.]
Teacher/examiner: Selamat pagi, [recording muted].
Candidate: Selamat pagi, [examiner name].
Teacher/examiner: Bagaimana kabarnya hari ini?
Candidate: Kabar saya baik.
Teacher/examiner: [recording muted], topik apa yang telah kamu persiapkan?
Candidate: Topik yang saya siapkan untuk pembicaraan hari ini adalah « Tradisi Manene ».
Teacher/examiner: Silakan dipresentasikan!
[Moderator comment: The short conversation above is not included in Part 1 scoring. It seems to be an introduction before the candidate presents her prepared topic.
Percakapan singkat di atas tidak termasuk dalam penilaian Part 1. Percakapan tersebut tampak sebagai pembuka sebelum kandidat mempresentasikan topik yang sudah dipersiapkannya.]
Candidate: Ritual « manene » dilakukan oleh suku Toraja, Sulawesi Selatan. « Manene » merupakan tradisi membersihkan jenazah yang sudah meninggal puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Tradisi ini dilakukan untuk menjaga dan menghormati leluhur yang sudah lebih dulu meninggal dunia. Selain karena tradisi ini memiliki latar belakang yang sangat unik, saya rasa belum banyak orang yang mengetahui bahwa Indonesia terdapat banyak tradisi menarik yang tidak dapat ditemukan di mana pun, salah satunya tradisi « manene ». Sejarah lahirnya tradisi « manene » menurut kepercayaan masyarakat suku Toraja berawal dari seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek. Semenjak saat itu, menurut kepercayaan masyarakat Toraja, apabila tradisi ini tidak dilakukan, maka hidup mereka tidak akan tenang. Prosesi yang dijalankan pun masih sangat kuno. Prosesi ini diawali dengan kunjungan ke lokasi makam leluhur setempat lalu keluarga akan bersama-sama membacakan doa menggunakan bahasa Toraja kuno. Setelah pembacaan doa telah dilakukan, mayat akan dikeluarkan dan dibersihkan sekujur tubuhnya menggunakan kuas atau kain bersih. Selama prosesi pembersihan, beberapa kaum laki-laki akan berkumpul membentuk lingkaran serta bernyanyi dan menari untuk menyemangati keluarga yang ditinggalkan. Setelah prosesi pembersihan mayat telah dilakukan, mayat akan dipakaikan baju baru dan dibaringkan kembali dan acara akan diakhiri dengan acara « masisemba » atau berkelahi menggunakan kaki. Berbagai persyaratan harus dilakukan dalam tradisi « manene » mulai dari membuka peti mati hingga menumbalkan binatang minimal satu ekor. Selain itu, keluarga juga dapat mengorbankan beberapa hewan untuk menggenapi kurban yang dianggap belum cukup pada saat pengurbanannya. Ajaran tradisi « manene » memiliki makna mendalam bagi masyarakat suku Toraja yang menunjukkan pentingnya hubungan antara angggota keluarga. Hal ini juga ditunjukkan sebagai simbol ikatan keluarga yang tak pernah putus antara leluhur yang sudah meninggal dengan keturunan yang masih hidup.
[Moderator comment: The content is full and well organized. The candidate presented the topic in engaging and well-paced delivery. Factual information, ideas, and opinions were communicated, sequenced and linked very well. A wide range of vocabulary was used in the presentation. Shopisticated ideas were communicated as well. The candidate was able to fully control the use of grammatical structures and language devices. Pronunciation and intonation were clear.
Isi padat dan disusun secara sistematis. Kandidat mempresentasikan topik secara atraktif dengan tempo yang sesuai. Informasi faktual, ide-ide, dan opini saling terkait dan dikomunikasikan dengan sangat baik. Banyak kosakata digunakan dalam presentasi. Ide-ide yang mutakhir juga dikomunikasikan. Kandidat mampu mengontrol penggunakan struktur gramatikal dan perangkat bahasa. Lafal dan intonasi jelas.]
Part 2 Conversation
Teacher/examiner: Menarik sekali tentang tradisi ini, ya! Mungkin tidak banyak orang yang pernah mendengar tradisi ini. Lantas, bagaimana perkembangannya hingga saat ini, [recording muted]
[Moderator comment: The teacher/examiner appreciates the tradition presented by the candidate. Good question is asked to give a the candidate a chance to explain the development of the tradition up to now.
Guru/penguji mengapresiasi tradisi yang dipresentasikan oleh si kandidat. Pertanyaan yang bagus disampaikan untuk memberi kesempatan kepada kandidat menjelaskan perkembangan tradisi tersebut hingga saat ini.]
Candidate: Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan agama, tradisi « manene » mulai ditinggalkan oleh kebanyakan masyarakat suku Toraja. Pelaksanaan tradisi « manene » sudah tidak sesuai lagi dengan konteks awal pelaksanaan tradisi tersebut. Terdapat beberapa simbol dalam ritual tersebut yang mulai disesuaikan dengan konteks era zaman sekarang. Terdapat ajaran bahwa tradisi « manene » tidak sesuai dengan ajaran firman Tuhan sebab menurut kepercayaan agama Kristen, Tuhan Yesus telah mati di atas kayu salib untuk menebus hidup semua orang. Namun, di beberapa daerah bagian lebih dalam yang masyarakatnya beragama Kristen dan Katolik yang masih ingin melaksanakan upacara ritual « manene », upacara ini akan dilaksanakan dengan pelayanan ibadat dan pembacaan doa yang dipimpin oleh pemimpin agama. Namun, di beberapa daerah seperti Desa Panggala dan Baruku, masyarakat Toraja masih rutin melaksanakan tradisi « manene » setidaknya tiga tahun satu kali di mana dahulu tradisi « manene » dilakukan setiap tahun sebelum musim panen, lebih tepatnya pada bulan Agustus.
[Moderator comment: The candidate answered the teacher’s question correctly, explaining the effect of current scientific and religious developments on the tradition.
Kandidat menjawab pertanyaan guru dengan tepat seraya menjelaskan pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan agama saat ini terhadap tradisi tersebut.]
Teacher/examiner: Terkait dengan tradisi ini, di awal presentasi kamu menyampaikan bahwa sejarahnya itu berawal dari seorang pemburu binatang, ya! Nah, bagaimana ceritanya bisa berkembang dan masyarakat suku Toraja ikut percaya dan melaksanakan tradisi tersebut, [recording muted] ?
[Moderator comment: The teacher/examiner mentioned the history behind the tradition as presented by the candidate and asked how the story developed to the point that the Toraja tribe believe in and carry out the tradition. This is a good question and related to the previous one. This question could have been asked first in this part (Part 2).
Guru/penguji menyebut sejarah di balik tradisi dan menanyakan bagaimana ceritanya berkembang sampai-sampai warga suku Toraja mempercayai dan melaksanakan tradisi tersebut. Ini adalah pertanyaan yang bagus dan terkait dengan pertanyaan sebelumnya. Pertanyaan ini bagus jika ditanyakan lebih dahulu pada bagian ini (Part 2)]
Candidate: Konon katanya, dahulu terdapat seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek yang sedang menelusuri hutan untuk mencari hewan buruan. Saat sedang menelusuri hutan, Pong menemukan jasad dengan kondisi yang mengenaskan. Pong lalu menanggalkan bajunya dan memakaikannya kepada jasad tersebut dan menguburkannya di tempat yang lebih layak. Semenjak saat itu, Pong diberkahi berkat saat sedang berladang dan berburu. Oleh karena itu, Pong percaya bahwa jasad yang telah meninggal harus tetap dijaga dan dihormati. Lalu Pong mengajarkan ajarannya ke tempat masyarakat ia tinggal yang terus melaksanakan tradisi « menene » hingga saat ini.
[Moderator comment: The candidate answered the teacher’s question correctly with a wide range of vocabulary and good grammatical structures.
Kandidat menjawab pertanyaan guru dengan tepat dan menggunakan variasi kosakata serta struktur gramatikal yang baik.]
Teacher/examiner: Oh, jadi begitu ceritanya! Terkait dengan tradisi ini, apakah ada syarat-syarat tertentu yang perlu dilakukan untuk melakukan tradisi ini, [recording muted]?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked the candidate to elaborate more on the tradition.
Guru/penguji menanyakan pertanyaan kepada kandidat untuk mengelaborasi tradisi itu.]
Candidate: Ada syarat-syarat tertentu yang perlu dilakukan untuk melaksanakan tradisi « manene ». Menurut kepercayaan kuno orang-orang Toraja, yaitu « aluk todolo », arwah leluhur tetap beraktivitas sama dengan kehidupan orang hidup. Mereka membutuhkan bekal untuk mencapai kehidupan alam yang lebih baik di alamnya. Bekal yang dibutuhkan pun sama dengan kehidupan orang hidup, seperti makanan, pakaian, dan kurban hewan. Maka dari itu, keluarga menyematkan pakaian, mengurbankan hewan, dan menaruh makanan di sekitar kubur batu leluhur. Kurban hewan dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada leluhur. Konon katanya, sang pemilik tubuh tidak dapat kembali kepada Tuhan apabila tidak dikurbankan kerbau. Bagi masyarakat suku Toraja, untuk mendapatkan tingkat kehidupan abadi yang tinggi, maka diperlukan kurban yang cukup banyak. Kerbau dianggap sangat sakral, tetapi sebagai alternatif keluarga juga dapat mengurbankan babi. Di beberapa keluarga, mereka juga memberikan penghormatan tambahan yang disukai oleh jenazah semasa hidupnya, seperti rokok, kopi, buah, dan lain-lain.
[Moderator comment: The candidate elaborated by explaining the relevance of the story/tradition with human life.
Kandidat mengelaborasi jawabannya terhadap pertanyaan guru dengan menjelaskan hubungan antara cerita/tradisi dengan hidup manusia.]
Teacher/examiner: Yang menarik dari pelaksanaan tradisi « manene » ini tadi sempat kamu singgung bahwa pelaksanaannya masih tradisi kuno.
Mungkin kamu bisa menjelaskan lebih jauh seperti apa, sih, urutan/prosesi pelaksanaan tradisi ini.
[Moderator comment: The teacher/examiner tested the candidate’s knowledge by asking about the practice of this tradition.
Guru/penguji menguji pengetahuan siswa melalui pertanyaan tentang praktik tradisi ini.]
Candidate: Prosesi pelaksanaan tradisi « manene » diawali dengan memanjatkan doa menggunakan bahasa Toraja kuno yang dipimpin oleh keluarga yang ditinggalkan. Lalu keluarga langsung menyiapkan kurban seperti kerbau atau babi. Setelah itu, keluarga menyiapkan siri yang akan diletakkan di liang kuburan yang dipercayai sebagai kunci pembuka.
Lalu keluarga melakukan pembukaan liang atau yang dikenal dengan sebutan « patene ». Acara « patene » pertanda ritual « manene » sudah dimulai. Keluarga langsung membuka peti mumi dan menjemur mumi sebelum dibersihkan. Penjemuran mumi dilakukan selama tiga hari hingga satu pekan sesuai dengan kesepakatan pihak keluarga. Setelah prosesi penjemuran mumi telah dilakukan, pembersihan dimulai dengan mengganti alas peti dan baju lalu membersihkan sekujur tubuh mumi menggunakan kuas atau kain bersih.
Selama prosesi pembersihan, beberapa kaum laki-laki akan berkumpul membentuk lingkaran serta bernyanyi dan menari untuk menyemangati keluarga yang ditinggalkan.
Untuk kondisi mayat yang tubuhnya sudah tidak utuh, maka akan dibungkus menggunakan kain merah sebab menurut kepercayaan masyarakat Toraja, kain menunjukkan atau menyimbolkan mayat tersebut berasal dari golongan atau kasta yang terhormat. Setelah itu, mayat yang sudah dibungkus menggunakan kain merah akan dimasukkan ke dalam peti dan diangkat ke dalam « patene ».
Selanjutnya setelah mumi sudah terlihat bersih dan pakaian sudah diganti, mumi kembali ditidurkan ke dalam peti dan kembali dimasukkan ke liang kubur batu.
Acara « manene » akan diakhiri dengan acara « masisemba » atau acara berkelahi menggunakan kaki. Acara « masisemba » digunakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas berkat ladang yang berlimpah di mana masyarakat Toraja percaya bahwa dengan melaksanakan tradisi « manene » mereka akan diberkahi berkat saat sedang berladang dan berburu.
[Moderator comment: The candidate answered the teacher’s question completely and systematically with a wide range of vocabulary and good grammatical structures.
Kandidat menjawab pertanyaan guru secara lengkap dan sistematis disertai variasi kosakata dan struktur gramatikal yang baik.]
Teacher/examiner: Menarik sekali tentang tradisi ini! [recording muted], mungkin kamu bisa menjelaskan mengapa tradisi ini dilakukan ataupun mungkin bagaimana, sih, perasaan yang didapat masyarakat ketika telah melakukan tradisi ini? Apakah ini bersifat wajib atau pilihan atau bagaimana jika ada warga yang menolak untuk melakukan ini mungkin pada masa itu?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked several related questions.
Guru/penguji menanyakan beberapa pertanyaan yang terkait satu sama lain.]
Candidate: Biasanya seorang suku Toraja akan menyandang rasa bangga sebab telah melunasi keharusan adat-istiadat untuk membersihkan jenazah leluhurnya yang disimbolkan sebagai rasa hormat serta cinta kasih atas kepergian orang terkasih.
Lain halnya dengan orang yang menolak atau tidak ingin ikut serta dalam upacara sakral ini.
Ritual penghormatan terhadap leluhur ini menjadi sarana untuk mengumpulkan satu keluarga.
Pada saat ritual « manene » diselenggarakan, diharapkan agar seluruh anggota keluarga dapat hadir di mana kebanyakan orang-orang yang berada di perantauan rela pulang ke kampung halaman demi menghadiri upacara sakral tersebut.
[Moderator comment: The candidate answered most of the questions asked by the teacher. Unfortunately she didn’t answer the last question in detail, probably because too many questions were asked at once.
Kandidat menjawab sebagian besar pertanyaan yang ditanyakan oleh guru. Sayangnya, dia tidak menjawab secara terperinci pertanyaan terakhir mungkin karena banyak pertanyaan ditanyakan sekaligus.]
Teacher/examiner: Nah, kalau ditanya pendapat kamu sendiri: bagaimana pendapat kamu, apakah kamu sendiri setuju jika rasa hormat ataupun rasa terima kasih ini kita buktikan dengan melakukan tradisi seperti itu atau kamu punya pandangan yang berbeda?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked an alternative question, requiring the the candidate to give their point of view.
Guru/penguji menanyakan pertanyaan yang menuntut satu atau lebih pilihan jawaban menurut sudut pandang kandidat.]
Candidate: Menurut pendapat saya, saya kurang setuju dengan pemikiran ini karena menurut saya, rasa hormat, cinta kasih, serta terima kasih kepada orang tua dapat ditunjukkan dengan cara yang lain, seperti rutin memanjatkan doa kepada leluhur apalagi jika yang meninggal adalah kerabat dekat seperti orang tua. Sebagai contoh, bisa saja keluarga yang ditinggalkan masih anak-anak yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tradisi « manene ».
Ditambah lagi, beberapa anak-anak bisa saja merasa takut saat melihat tubuh keluarganya yang sudah tidak utuh.
Belum lagi mengingat fakta bahwa tradisi « manene » memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit di mana pelaksanaan ini harus disertai dengan persyaratan pemberian pengurbanan seperti pengurbanan kerbau ataupun babi.
[Moderator comment: The candidate convincingly answered and shared her opinion with consistent and relevant reasons.
Kandidat menjawab dengan meyakinkan dan mengungkapkan pendapatnya disertai alasan-alasan yang relevan dan kosisten.]
Teacher/examiner: Lantas bagaimana kamu memandang tradisi ini pada masa ini ataupun masa yang akan datang, [recording muted].
[Moderator comment: The teacher/examiner asked an alternative question, requiring the the candidate to give their point of view.
Guru/penguji menanyakan pertanyaan yang menuntut satu atau lebih pilihan jawaban menurut sudut pandang kandidat.]
Candidate: Menurut pendapat saya, walaupun beberapa masyarakat masih rutin melaksanakan tradisi « manene », tetapi tradisi ini akan mulai ditinggalkan di masa yang akan datang.
Melihat perkembangan zaman dan pola pikir masyarakat yang semakin berkembang di mana kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa rasa hormat tidak harus ditunjukkan dengan membersihkan jenazah leluhur yang sudah lama meninggal.
Selain itu, di zaman modern seperti saat ini, masyarakat Indonesia, lebih tepatnya masyarakat Toraja, mulai meninggalkan kepercayaan pada pengaruh nenek moyang yang dapat membantu atau menolong kehidupan manusia.
[Moderator comment: The candidate shared her opinion with relevant reasons.
Kandidat mengungkapkan pendapatnya disertai alasan-alasan yang relevan.]
Teacher/examiner: Menarik sekali, ya! Mungkin pertanyaan terakhir: bagaimana pendapat kamu, mungkin apa hal-hal yang perlu dilakukan agar tradisi ini tidak terkikis?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked an open-ended question requiring the candidate to give their opinion.
Guru/penguji menanyakan sebuah pertanyaan yang menuntut penjelasan terperinci sesuai pendapat kandidat.]
Candidate: Menurut pendapat saya, apa yang dilakukan oleh kebanyakan masyarakat suku Toraja di Desa Panggala dan Baruku dengan melaksanakan tradisi « manene » setidaknya tiga tahun satu kali sudah cukup baik, tetapi akan lebih baik lagi jika tradisi « manene » dijadikan topik wajib dalam pelajaran sejarah, khususnya di sekolah Sulawesi Selatan. Dengan ini, selalu akan ada murid yang mempelajari tradisi ini.
[Moderator comment: The candidate answered the teacher’s question with a sophisticated idea/opinion.
Kandidat menjawab pertanyaan guru dengan ide/opini mutakhir.]
Teacher/examiner: Menarik sekali obrolan pada kesempatan kali ini! Terima kasih, [recording muted].
[Moderator comment: The teacher/examiner thanked the candidate for the interesting conversation.
Guru/penguji berterima kasih atas percakapan yang, menurutnya, menarik]
Candidate: Terima kasih, [recording muted].
[Moderator comment: The candidate said thanks to the teacher.
Kandidat berterima kasih kepada si guru.]
Teacher/examiner: Selamat pagi dan « End of Recording »
[Moderator comment: The teacher/examiner greeted and closed the recording by saying « End of Recording ».
Guru/penguji mengcupakan salam dan mengakhiri rekaman dengan berucap, « End of Recording ».]
- Whole test - click to listen
-
Moderator comments - Part 1 Presentation
Conduct of the test
The test was conducted well. The teacher/examiner started by introducing the centre name and number, examination, syllabus, component, name of examiner, date of examination, and candidate name and number. (This information has been removed from the recording to provide anonomity.)
The duration of the test was about right.
The topic of the test was also directly related to the culture of an Indonesian-speaking community/area.
Tes berlangsung dengan baik. Guru/penguji memulai dengan memperkenalkan nama dan nomor Centre, ujian, silabus, komponen, nama penguji, tanggal ujian, dan nama serta nomor kandidat. (Informasi ini telah dihapus dari rekaman demi menjaga kerahasiaan.)
Durasi pelaksanaan tes sesuai.
Topik tes juga berkaitan langsung dengan budaya komunitas/daerah di Indonesia.
Candidate responseThe candidate presented her chosen topic very well. The content was full and well organised.
The candidate presented the topic in engaging and well-paced delivery. Factual information, ideas, and opinions were communicated, sequenced and linked very well. A wide range of vocabulary was used in the presentation. Sophisticated ideas were communicated as well.
The candidate was able to fully control the use of grammatical structures and language devices.
Pronunciation and intonation were clear.
Kandidat mempresentasikan topik yang dipilih dengan sangat baik. Isi padat dan disusun secara sistematis.
Kandidat mempresentasikan topik secara atraktif dengan tempo yang sesuai. Informasi faktual, ide-ide, dan opini saling terkait dan dikomunikasikan dengan sangat baik. Banyak kosakata digunakan dalam presentasi. Ide-ide yang mutakhir juga dikomunikasikan.
Kandidat mampu mengontrol penggunakan struktur gramatikal dan perangkat bahasa.
Lafal dan intonasi jelas.
Mark awarded for Content and Presentation = 9 out of 10Mark awarded for Quality of Language = 10 out of 10Total mark awarded = 19 out of 20
Moderator comments - Part 2 ConversationConduct of the testThe test was conducted quite well. The teacher/examiner asked alternative questions based on the presented topic.
The duration of the test was quite long.
At the end of the test, the teacher/examiner mentioned, “End of recording”.
Tes berlangsung dengan cukup baik. Guru/penguji mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menuntut satu atau lebih pilihan jawaban sesuai dengan topik yang dipresentasikan.
Durasi pelaksanaan tes cukup lama.
Pada akhir tes, guru/penguji mengucapkan, “End of recording”.
Candidate responseThe candidate responded very well. She had a very good comprehension of the topic delivered. She gave details in her answers with very good grammatical structures and a wide range of vocabulary.
Pronunciation and intonation were clear. It was a natural and fluent conversation.
The candidate showed sustained ability to maintain conversation.
Kandidat menjawab dengan sangat baik. Dia memiliki pemahaman yang sangat baik tentang topik yang dipresentasikan. Dia memberikan rincian pada jawaban-jawabannya dengan struktur gramatikal yang sangat baik serta cakupan kosakata yang luas.
Pelafalan dan intonasi jelas. Percakapan berlangsung lancar dan natural.
Kandidat menunjukkan kemampuan mempertahankan percakapan.
Mark awarded for Comprehension and Responsiveness = 10 out of 10Mark awarded for Quality of Language = 10 out of 10Total mark awarded = 20 out of 20
Moderator comments - Whole testHow the teacher/examiner could improveThe teacher/examiner needs to avoid asking too many questions to the candidate at the same time.
Guru/penguji perlu menghindari pemberian terlalu banyak pertanyaan untuk dijawab sekaligus oleh si kandidat.
How the candidate performance could improve
The candidate needs to give her own opinion more in the presentation.
Kandidat perlu memberi lebih banyak pendapatnya dalam presentasi.
-
-
-
Middle level response
-
- Whole test - click to listen
Part 1 Presentation
Teacher/examiner: Candidate number: [recording muted], Candidate name: [recording muted].
[Moderator comment: The teacher/examiner mentioned the candidate number and name.
Guru/penguji menyebut nomor dan nama kandidat.]
Candidate: Selamat pagi, Bu penguji! Hari ini saya akan berbicara tentang dampak aplikasi Gojek kepada masyarakat Indonesia.
Saya memilih topik ini karena secara pribadi saya sering menggunakan aplikasi ini terutama untuk pelayanan pengiriman makanannya atau Gojek.
Pertama-tama, Gojek adalah perusahaan teknologi Indonesia yang didirikan pada tahun 2009 oleh Nadiem Makarim di Jakarta, tetapi perusahaan ini baru mulai populer pada tahun 2015, tahun di mana aplikasi Gojek pertama dikeluarkan.
Awalnya perusahaan ini hanya menyediakan jasa angkutan ojek, tetapi sekarang aplikasi ini menyediakan berbagai opsi layanan mulai dari layanan transportasi motor dan mobil, layanan berbelanja, dan layanan pembayaran digital.
Berdirinya aplikasi ini melihat beberapa dampak positif.
Aplikasi ini menyediakan angkutan ojek yang nyaman, aman, murah, dan pelayanan yang cepat dan efisien bagi pelanggan.
Perusahaan ini juga membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas.
Selain itu, orang-orang yang sibuk juga bisa menggunakan aplikasi ini untuk memesan makanan dan kebutuhannya tanpa harus keluar.
Tetapi berdirinya aplikasi ini juga melihat beberapa dampak negatif seperti konflik dengan ojek pangkalan.
Pada tahun 2015 ada suatu insiden di mana pengemudi Gojek diusir oleh pengemudi ojek pangkalan yang merasa rezekinya dirampas.
Aplikasi ini juga bisa menimbulkan macet karena banyak ojek online yang beroperasi, banyak juga motor yang ada di jalanan.
Selain itu, ada beberapa juga pengemudi Gojek yang menunggu orderan di pinggiran jalan, membuat trotoar dan pinggiran jalan penuh sehingga menyulitkan pejalan kaki untuk berjalan di trotoar dengan nyaman.
Akhir kata, aplikasi ini sebenarnya ada banyak manfaat mulai dari aspek ekonomis dan kesejahteraan, tetapi jika tidak dikendalikan dengan baik, akan muncul dampat negatifnya seperti kemacetan dan konflik.
Demikian pembicaraan saya hari ini dan terima kasih sudah mendengarkan.
Kandidat mempresentasikan isi sesuai dengan observasi dan pengalamannya. Presentasi agak kaku, tapi secara umum pendengar masih tertarik untuk mendengarkan presentasi. Kandidat mengomunikasikan informasi faktual, beberapa ide, serta opini yang relevan. Berkaitan dengan bahasa, kandidat menggunakan kosakata yang baik meskipun kadang-kadang kurang tepat. Struktur gramatikal tidak sepenuhnya akurat. Kandidat cukup percaya diri menggunakan perangkat bahasa dan secara umum pelafalannya jelas.]
Part 2 Conversation
Teacher/examiner: Terima kasih, [recording muted], untuk penjelasan kamu tentang Gojek. Dari banyak dampak yang sudah kamu sampaikan tadi, apa dampak yang paling kamu suka yang ditimbulkan oleh Gojek?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked a question based on the delivered presentation.
Guru/penguji menanyakan pertanyaan yang menuntut satu atau lebih pilihan jawaban berdasarkan presentasi yang disampaikan.]
Candidate: Menurut saya, dampak positif seperti meringankan beban para masyarakat melalui layanan pengiriman makanan dan pengiriman kebutuhan atau transportasi, itu yang paling saya suka karena Gojek ini benar-benar membuat masyarakat Indonesia menjadi lebih nyaman di hidupnya gitu.
[Moderator comment: The candidate responded relevantly and sufficently to the teacher’s question. She did not add more details to her answer.
Kandidat menjawab pertanyaan guru secukupnya. Dia tidak menambahkan lebih banyak rincian pada jawabannya.]
Teacher/examiner: Termasuk untuk dasi kamu sendiri, ya.
[Moderator comment: The teacher/examiner asked for confirmation of the candidate’s experience of the topic.
Guru/penguji meminta konfirmasi dari kandidat sesuai pengalamannya terkait topik.]
Candidate: Ya. Aku sering menggunakan … saya sering menggunakan aplikasi ini, sih.
[Moderator comment: The candidate confirmed with some confidence.
Kandidat mengonfirmasi dengan cukup percaya diri.]
Teacher/examiner: Bagaimana layanan Gopay yang kamu sudah singgung tadi? Bisa ceritakan lebih lanjut?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked the candidate to elaborate on the presented topic.
Guru/penguji meminta kandidat untuk mengelaborasi topik yang dipresentasikan.]
Candidate: Pelayanan pembayaran digital Gopay ini bisa digunakan di dalam transaksi jual beli dalam masyarakat, bisa merupakan di toko fisik atau maupun toko-toko online seperti e-commerce. Jadi, Gopay ini bisa digunakan untuk misalnya untuk membayar pada e-commerce. Jadi, bisa langsung dihubungkan akun Gopay dengan misalnya toko-toko online seperti Tokopedia yang sudah bekerja sama dengan Gojek. Dalam e-commerce ini sebenarnya lebih aman menggunakan Gopay karena Gopay itu terpisah dari tabungan utama orang-orang yang menggunakan Gopay itu. Jadi, jika misalnya ada penyalahgunaan dari pihak lain, itu jadi tidak rugi kepada (bukannya tidak rugi, sih), jadi lebih tidak rugi kepada orang yang manggunakan Gopay ini.
[Moderator comment: The candidate explained more on the topic with some errors when attempting more complex sentences. Vocabulary was used with some confidence, but sometimes lacked precision.
Kandidat menjelaskan lebih banyak hal terkait topik dengan beberapa kesalahan penggunaan kalimat majemuk. Kandidat menggunakan kosakata dengan cukup percaya diri meskipun kadang-kadang kurang tepat.]
Teacher/examiner: Bagaimana cara mendapatkan Gopay? Apakah ada layanan khusus yang harus kita temui atau dari transfer bank mungkin?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked about the practical applications of the presented topic.
Guru/penguji menanyakan aplikasi praktis terkait topik yang dipresentasikan.]
Candidate: Pada aplikasi Gopay/Pada aplikasi Gojek ini kita bisa mendaftar Gopay/akun Gopay. Jadi setelah itu, Gopay ini bisa di-top up, mau dari bank gitu, bisa. Jadi, bisa langsung ditransfer dari rekening bank ke rekening Gopay ini.
[Moderator comment: The candidate responded relevantly and sufficiently to the teacher’s question. She did not add more details to her answer.
Kandidat menjawab pertanyaan guru secukupnya. Dia tidak menambahkan lebih banyak rincian pada jawabannya.]
Teacher/examiner: Berarti ada banyak caranya, ya! Gimana/bagaimana dengan penggunaan uang kes?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked an alternative question.
Guru/penguji mengajukan pertanyaan yang menuntut satu atau lebih pilihan jawaban.]
Candidate: Untuk uang kes, sih, sepertinya setahu saya, sih, belum ada, ya. Bisanya antarekening bank.
[Moderator comment: The candidate answered briefly, without much explanation.
Kandidat menjawab secara singkat tanpa penjelesan lebih.]
Teacher/examiner: Cara pengisiannya benar-benar digital, ya?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked the candidate to confirmation information related to her previous answer.
Guru/penguji meminta konfirmasi kandidat terkait jawaban sebelumnya.]
Candidate: Ya
[Moderator comment: The candidate responded shortly, « Yes ».
Kandidat menjawab singkat, « Ya ».]
Teacher/examiner: Tadi kamu katakan ojek online bisa menimbulkan konflik. Bisa/boleh tolong ceritakan!
[Moderator comment: The teacher/examiner asked for more details about one element of the presentation.
Guru/penguji menanyakan informasi yang lebih rinci terkait satu hal dalam presentasi.]
Candidate: Ya. Jadi, ada bisa menimbul konflik karena semakin banyaknya ojek online yang beroperasi, banyak orang akan cenderung untuk pilih ojek online daripada ojek pangkalan karena memang lebih mudah untuk menggunakan ojek online ini daripada ojek pangkalan. Jadi, terkadang ada ojek/tukang ojek pangkalan yang merasa tidak adil gitu. Mereka merasa para ojek online ini merebut pelanggannya dan bisnis mereka jadi sepi gitu.
[Moderator comment: The candidate answered the teacher’s question correctly but there were some grammatical errors.
Kandidat menjawab pertanyaan guru dengan tepat, tapi ada beberapa kesalahan gramatikal.]
Teacher/examiner: Bisnis mereka jadi sepi. Apakah menurut kamu sebaiknya mereka beralih dari pangkalan ke online kalau dalam pandangan kamu?
[Moderator comment: The teacher/examiner followed up the previous question with an alternative question probing the candidate’s opinion.
Guru/penguji menindaklanjuti pertanyaan sebelumnya dengan mengajukan pertanyaan yang menuntut satu atau lebih pilihan jawaban sesuai pendapat kandidat.]
Candidate: Menurut saya, sih, lebih gampang kalo menggunakan kalo ojek online gitu daripada bekerja sebagai ojek pangkalan soalnya, kan, kalo bekerja sebagai ojek pangkalan itu agak susah cari pelanggan. Kalo melalui ojek online, bisa langsung dari HP itu ketemu pelanggannya. Nggak usah pelanggannya harus cari ojek pangkalannya. Terus kan belum tentu juga mereka cocok gitu. Terus harganya juga mungkin tidak cocok. Ya, tapi ada juga, sih, orang yang lebih pilih menggunakan ojek pangkalan. Jadi, kalo masih ada beberapa orang yang bekerja jadi ojek pangkalan itu juga baik, sebaiknya gitu.
[Moderator comment: The candidate shared her opinions using some informal words with several grammatical erros.
Kandidat menyampaikan pendapatnya dengan menggunakan beberapa kata informal disertai beberapa kesalahan gramatikal.]
Teacher/examiner: Baik, tapi kamu lebih menyarankan untuk beralih. Terkait tarifnya, apakah cukup adil menurut kamu?
[Moderator comment: The teacher/examiner followed up her previous question asking for a confirmation about one point.
Guru/penguji menindaklanjuti pertanyaan sebelumnya seraya meminta konfirmasi tentang satu hal.]
Candidate: Menurut aku, cukup adil, sih, kalo yang dari Gojek soalnya semakin panjang perjalanannya itu, tarifnya semakin tinggi. Jadi, cukup adil juga untuk pengemudinya karena, kan, mereka udah habisin waktu, bensin gitu. Terus, tarif yang diberi Gojek juga menurut saya terjangkau, sih. Terus daripada yang ojek pangkalan, kalo kita naiki ojek pangkalan gitu, kadang-kadang akan ada tawar-menawar karena harganya tidak ditentukan gitu. Jadi, itu juga berbahaya sih karena kalau ada tawar-menawar, itu bisa jadi ada pertengkaran.
[Moderator comment: The candidate shared her opinions using some informal words with several grammatical erros.
Kandidat menyampaikan pendapatnya dengan menggunakan beberapa kata informal disertai beberapa kesalahan gramatikal.]
Teacher/examiner: Bagaimana menurut kamu, Gojek ini bisa jadi lebih nyaman?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked an alternative question.
Guru/penguji menanyakan pertanyaan yang menuntut satu atau lebih pilihan jawaban.]
Candidate: Menurutku, sekarang cukup nyaman, tapi mungkin Gojek sendiri bisa mungkin menyediakan misalnya kayak tarif yang lebih rendah untuk pelayanan yang lebih kurang level gitu atau mungkin pelayanan yang lebih tinggi juga dengan tarif yang lebih tinggi untuk pelayanan yang lebih nyaman bisa juga.
[Moderator comment: The candidate answered with some grammatical errors.
Kandidat menjawab dengan beberapa kesalahan gramatikal.]
Teacher/examiner: Dari penjelasan kamu tadi, apa saran kamu kepada orang-orang yang akan menggunakan Gojek?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked for the candidate’s suggestion.
Guru/penguji menanyakan saran dari kandidat.]
Candidate: Menurut aku, sih, lebih baik menggunakan Gojek, tetapi perhatikan juga review atau rating yang orang lain sudah berikan! Jika menurut Anda kurang cocok sama pengemudi ini, kan, bisa di-cancel, terus minta/cari yang lain yang lebih cocok gitu.
[Moderator comment: The candidate shared her suggestion briefly.
Kandidat memberikan sarannya secara singkat.]
Teacher/examiner: Karena ada review yang sudah ditampilkan, ya. Baik, terima kasih, [recording muted], untuk perbincangan kita yang menarik hari ini.
[Moderator comment: The teacher/examiner confirmed the candidate’s suggestion and thanked the candidate for the conversation.
Guru/penguji mengonfirmasi saran dari kandidat dan mengucapkan terima kasih atas percakapan ini.]
Candidate: Terima kasih, Bu.
[Moderator comment: The candidate thanked the teacher/examiner.
Kandidat berterima kasih.]
Teacher/examiner: End of recording.
- Whole test - click to listen
-
Moderator comments - Part 1 Presentation
Conduct of the test
The test was conducted quite well. The teacher/examiner started by introducing the candidate name and number but did not include information about the teacher/examiner or centre. (This information has been removed from the recording to provide anonomity.)
The duration of the test was about right.
The topic of the test was also directly related to the culture of an Indonesian-speaking community/area.
Tes berlangsung dengan cukup baik. Guru/penguji memulai dengan memperkenalkan nama dan nomor kandidat, tapi tidak menyertakan informasi tentang guru/penguji atau Centre/sekolah.
Durasi pelaksanaan tes sesuai.
Topik tes juga berkaitan langsung dengan budaya komunitas/daerah di Indonesia.
Candidate response
The candidate presented a sound use of content based on her observation and experience. Delivery was a little bit stilted, but audience interest was generally maintained.
The candidate communicated relevant factual information and some ideas and opinions. With regard to language, the candidate used a good range of vocabulary, which sometimes lacked precision. Grammatical structures were not used entirely accurately.
The candidate used linguistic devices with some confidence, and the pronunciation was generally clear.
Kandidat mempresentasikan isi sesuai dengan observasi dan pengalamannya. Presentasi agak kaku, tapi secara umum pendengar masih tertarik untuk mendengarkan presentasi.
Kandidat mengomunikasikan informasi faktual, beberapa ide, serta opini yang relevan. Berkaitan dengan bahasa, kandidat menggunakan kosakata yang baik meskipun kadang-kadang kurang tepat. Struktur gramatikal tidak sepenuhnya akurat.
Kandidat cukup percaya diri menggunakan perangkat bahasa dan secara umum pelafalannya jelas.
Mark awarded for Content and Presentation = 8 out of 10Mark awarded for Quality of Language = 8 out of 10Total mark awarded = 16 out of 20Moderator comments - Part 2 ConversationConduct of the testThe test was conducted well. The teacher/examiner asked alternative questions based on the presented topic.
The duration of the test was about right.
At the end of the test, the teacher/examiner mentioned, “End of recording”.
Tes berlangsung dengan baik. Guru/penguji mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menuntut satu atau lebih pilihan jawaban sesuai dengan topik yang dipresentasikan.
Durasi pelaksanaan tes sesuai.
Pada akhir tes, guru/penguji mengucapkan, “End of recording”.
Candidate responseThe candidate had a good understanding of the topic discussed and responded relevantly and at length to the teacher’s questions. There were some errors in attempting more complex sentences. Grammatical structures were not used entirely accurately, and the candidate sometimes used informal words. Pronunciation and intonation were generally clear.
Kandidat memiliki pemahaman yang baik tentang topik yang didiskusikan serta menjawab pertanyaan-pertanyaan guru secukupnya. Ada beberapa kesalahan saat menyusun kalimat-kalimat majemuk. Struktur gramatikal tidak sepenuhnya akurat dan kandidat kadang-kadang menggunakan kata-kata informal. Namun, secara umum pelafalan dan intonasinya jelas.
Mark awarded for Comprehension and Responsiveness = 7 out of 10Mark awarded for Quality of Language = 7 out of 10Total mark awarded = 14 out of 20Moderator comments - Whole testHow the teacher/examiner performance could improveThe teacher/examiner needs to include all the information at the introduction of the test – the centre name and number, examination, name of examiner, date of examination, and candidate name and number, not only the name and number of the candidate.
Guru/penguji perlu menyertakan semua informasi pada bagian pendahuluan tes – nama dan nomor Centre/sekolah, ujian, nama penguji, tanggal ujian, dan nama serta nomor kandidat, bukan hanya nama dan nomor kandidat.
The teacher/examiner needs to encourage the candidate to be more confident and to respond in more detail with good grammatical structures.
Guru/penguji perlu mendorong kandidat agar lebih percaya diri dan menjawab lebih rinci dengan struktur-struktur gramatikal yang baik.
How the candidate performance could improve
The candidate needs to improve her confidence when responding to the teacher/examiner’s questions.
Kandidat perlu meningkatkan rasa percaya dirinya saat menjawab pertanyaan-pertanyaan guru.
The candidate needs to practise constructing sentences with good grammatical structures.
Kandidat perlu berlatih menyusun kalimat-kalimat dengan struktur-struktur gramatikal yang baik.
-
-
-
Low level response
-
- Whole test - click to listen
Part 1 Presentation
Teacher/examiner: Centre number: [recording muted], Centre name [recording muted], Examination: 0538 Indonesian, Name of examiner: [recording muted], Date: March 6th, 2023, Candidate number: [recording muted], Candidate name: [recording muted].
[Moderator comment: The teacher/examiner mentioned Centre number, Centre name, Examination, name of examiner, the date of the examination, candidate number and name.
Guru/penguji menyebutkan nomor dan nama Center, ujian, nama penguji, tanggal ujian, nomor dan nama kandidat.]
Teacher/examiner: Selamat pagi!
Candidate: Selamat pagi!
Teacher/examiner: Kamu sudah siap?
Candidate: Sudah.
Teacher/examiner: Silakan!
[Moderator comment: The teacher/examiner and candidate greeted each other. The teacher asked if the candidate was ready and then asked her to present.
Guru/penguji dan kandidat saling menyapa. Guru bertanya apakah kandidat sudah siap dan mempersilakan si kandidat untuk berpresentasi.]
Candidate: Selamat siang! Hari ini saya akan ngomong tentang batik. Batik itu bisa pake untuk beberapa acara, bisa untuk … bikinnya untuk … bisa pake formal atau modern. Batik itu … batik bisa untuk pake di mana aja di luar negeri, di Jakarta, di sekolah, di … . Batik bisa dibikin sama kain.
Kandidat mempresentasikan topiknya, tapi isinya sedikit dan disampaikan secara kaku/tidak lancar yang mengakibatkan hilangnya ketertarikan pendengar. Hanya ada sedikit bukti dalam merangkai ide disertai informasi faktual yang terbatas dan sedikit ide atau pendapat.]
Part 2 Conversation
Teacher/examiner: Seragam batik ada/tidak?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked a closed (« Yes » or « No ») question.
Guru/penguji menanyakan pertanyaan tertutup (« Ya » atau « Tidak »).]
Candidate: Ada.
[Moderator comment: The candidate answered, « Yes ».
Kandidat menjawab, « Ya ».]
Teacher/examiner: Coba ceritakan!
[Moderator comment: The teacher/examiner asked for more details related to the previous answer.
Guru/penguji meminta lebih banyak keterangan/rincian terkait jawaban sebelumnya.]
Candidate: Seragam batik itu bisa pake untuk sekolah juga. Ada beberapa batik yang bisa pake untuk acara-acara yang untuk formal, makan malam, atau untuk pergi keluar, untuk casual. Batik bisa pake untuk tas juga, bisa dibikin untuk … .
[Moderator comment: The candidate responded to the question adequately. She was able to convey simple information and ideas clearly but with some hesitation. She also used simple grammatical structures.
Kandidat menjawab pertanyaan secukupnya. Ia juga menyampaikan informasi dan ide sederhana dengan jelas, tapi agak ragu. Dia juga menggunakan struktur gramatikal yang sederhana.]
Teacher/examiner: Kamu tahu/tidak arti kata « batik »?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked about the meaning of « batik ».
Guru/penguji bertanya tentang arti « batik ».]
Candidate: Batik itu dibikin sama Go Tik Swan Sama Kat.
[Moderator comment: The candidate did not answer with the meaning of « batik », but instead the pioneer of « batik ».
Kandidat tidak menjawab arti « batik », tapi pionir « batik ».]
Teacher/examiner: Bisa ceritakan asal batik dari mana!
[Moderator comment: The teacher/examiner asked about the origins of « batik ».
Guru/penguji bertanya tentang asal-usul « batik ».]
Candidate: Batik dari Indonesia. Kalau mau beli batik itu, variasi dari 55 ribu sampai ke 100 ribu. Batik itu populer di Indonesia. Semua orang suka pake.
[Moderator comment: The candidate answered briefly, adding other information.
Kandidat menjawab secara singkat sambil menambahkan informasi lain.]
Teacher/examiner: Apa batik hanya ada di Indonesia?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked for a confirmation of the previous answer.
Guru/penguji meminta penegasan terkait jawaban sebelumnya.]
Candidate: Ada di Indonesia. Ada di mana aja, di luar negeri bisa pake juga.
[Moderator comment: The candidate answered shortly with simple grammatical structure.
Kandidat menjawab secara singkat dengan struktur gramatikal yang sederhana.]
Teacher/examiner: Asal batik dari mana?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked the same question mentioned above about the origins of « batik ».
Guru/penguji menanyakan pertanyaan yang sama yang sudah disebutkan di atas tentang asal-usul « batik ».]
Candidate: Asal batik dari Indonesia atau dari … .
[Moderator comment: The candidate answered briefly, with some hesitation.
Kandidat menjawab secara singkat dan agak ragu.]
Teacher/examiner: Di negara lain ada batik/tidak?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked an alternative question.
Guru/penguji megajukan pertanyaan yang menuntut pilihan satu atau lebih jawaban.]
Candidate: Ada banyak yang pake di luar negeri. Di mana aja, di Amerika bisa pake batik, di UK bisa pake.
[Moderator comment: The candidate answered briefly, with simple grammatical structures and using informal words.
Kandidat menjawab secara singkat dengan struktur gramatikal yang sederhana seraya menggunakan kata-kata informal.]
Teacher/examiner: Bagaimana seragam batik kamu di sekolah?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked about the practical usage of « batik » at school.
Guru/penguji bertanya tentang pemakaian batik di sekolah.]
Candidate: Di sekolah ada variasi batik yang biru, ada biru sama hitam dibikin ke batik, bisa bikin untuk ikat rambut, batik bisa bikin untuk topi, untuk jaket, untuk apa aja bisa.
[Moderator comment: The candidate responded adequately using some informal words.
Kandidat menjawab secukupnya dengan menggunakan beberapa kata informal.]
Teacher/examiner: Kamu sendiri senang/tidak memakai baju batik?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked about the candidate’s feeling when wearing « batik ».
Guru/penguji bertanya tentang perasaan kandidat saat memakai batik.]
Candidate: Senang karena batik itu modern, selalu ada/lihat orang-orang pake batik di jalanan, di mall, di sekolah, di mana aja bisa pake.
[Moderator comment: The candidate shared some reasons for her feeling.
Kandidat memberi beberapa alasan terkait perasaannya.]
Teacher/examiner: Kalau pesta, apa kamu pernah memakai batik?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked a specific question related to wearing « batik ».
Guru/penguji mengajukan pertanyaan khusus terkait penggunaan « batik ».]
Candidate: Pernah untuk pesta yang formal atau yang Indo party.
[Moderator comment: The candidate answered briefly.
Kandidat menjawab secara singkat.]
Teacher/examiner: Bagaimana perasaan kamu saat kamu memakai batik?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked the same question mentioned before about the candidate’s feeling when wearing « batik ».
Guru/penguji mengajukan pertanyaan yang sama dengan pertanyaan sebelumnya tentang perasaan kandidat saat memakai batik.]
Candidate: Kalau pake batik itu kayak … .
[Moderator comment: The candidate tried to answer but it seemed that the teacher did not want to wait long enough for her to answer.
Kandidat mencoba menjawab, tapi tampaknya guru tidak mau terlalu lama menunggu jawaban dari kandidat.]
Teacher/examiner: Apa yang kamu rasakan saat kamu memakai batik?
[Moderator comment: The teacher/examiner rephrased the same question about the candidate’s feeling when wearing « batik ».
Guru/penguji mengulangi pertanyaan yang sama dengan rumusan yang agak berbeda tentang perasaan kandidat saat memakai « batik ».]
Candidate: Ya, kayak fashion gitu, kalau pakai batik bagus, kalau pakai batik … .
[Moderator comment: The candidate answered briefly based on her experience.
Kandidat menjawab secara singkat sesuai dengan pengalamannya.]
Teacher/examiner: Bagaimana mempromosikan batik di luar negeri?
[Moderator comment: The teacher/examiner asked a new question.
Guru/penguji mengajukan pertanyaan baru yang berbeda.]
Candidate: Di luar negeri ada orang-orang pakai batik, nggak cuma baju aja, ada yang tas yang dibikin sama tangan aja, bisa untuk selimut. Di beberapa store ada batik, populer banget di luar negeri sama di Indo.
[Moderator comment: The candidate explained her answer using several informal words.
Kandidat menjelaskan jawaban-jawabannya dengan menggunakan beberapa kata informal.]
Teacher/examiner: Bagaimana cara supaya orang luar negeri akan lebih banyak memakai batik?
[Moderator comment: The teacher/examiner rephrased her previous question to ask for more details.
Guru/penguji sedikit mengubah pertanyaan sebelumnya untuk meminta lebih banyak uraian.]
Candidate: Di sosial media ada banyak yang pake batik karena sosial media itu yang orang-orang lihat, yang bilang « oh, I mo pake juga itu, very fashionable »]
[Moderator comment: The candidate answers briefly with some informal words.
Kandidat menjawab secara singkat dengan menggunakan beberapa kata informal.]
Teacher/examiner: Baik kalau begitu. Terima kasih banyak.
[Moderator comment: The teacher/examiner thanked the candidate.
Kandidat berterima kasih.]
Candidate: Kasih.
[Moderator comment: The candidate thanked the teacher/examiner.
Kandidat berterima kasih.]
- Whole test - click to listen
-
Moderator comments - Part 1 Presentation
Conduct of the testThe test was conducted well. The teacher/examiner started by introducing the centre name and number, examination, name of examiner, date of examination, and candidate name and number.
The duration of the test was about right.
The topic of the test was also directly related to the culture of an Indonesian-speaking community/area.
Tes berlangsung dengan baik. Guru/penguji memulai dengan memperkenalkan nama dan nomor Centre, ujian, nama penguji, tanggal ujian, dan nama serta nomor kandidat.
Durasi pelaksanaan tes sesuai.
Topik tes juga berkaitan langsung dengan budaya komunitas/daerah di Indonesia.
Candidate responseThe content of the presentation was thin and the delivery was also stilted, resulting in a significant loss of audience interest.
There was little evidence of sequencing of ideas, with limited factual information and few ideas or opinions.
Isi presentasi sedikit dan disampaikan secara kaku/tidak lancar yang mengakibatkan hilangnya ketertarikan pendengar. Hanya ada sedikit bukti dalam merangkai ide disertai informasi faktual yang terbatas dan sedikit ide atau pendapat.
Mark awarded for Content and Presentation = 3 out of 10Mark awarded for Quality of Language = 4 out of 10Total mark awarded = 7 out of 20
Moderator comments - Part 2 ConversationConduct of the testThe test was conducted quite well. The teacher/examiner asked alternative questions based on the presented topic. But some similar/same questions were repeated.
The duration of the test was about right.
At the end of the test, the teacher/examiner did not mention, “End of recording”.
Tes berlangsung dengan baik. Guru/penguji mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menuntut satu atau lebih pilihan jawaban sesuai dengan topik yang dipresentasikan. Namun, beberapa pertanyaan yang serupa/sama berulang kali ditanyakan.
Durasi pelaksanaan tes sesuai.
Pada akhir tes, guru/penguji tidak mengucapkan, “End of recording”.
Candidate responseThe candidate understood the discussion of familiar situations and concepts but had difficulty with more complex ideas. There were some delays in response and the candidate needed encouragement to be able to develop the topic.
The candidate was able to convey simple information and ideas clearly although with some hesitation. She could use simple grammatical structures, but the pronunciation and intonation sometimes lacked clarity.
The candidate used too many informal words which were not appropriate for the discussion.
Kandidat memahami diskusi dan konsep terkait situasi biasa, tapi kesulitan mengungkapkan ide-ide kompleks. Ada beberapa kali jeda saat menjawab dan kandidat membutuhkan dorongan untuk bisa mengembangkan topik.
Kandidat mampu mengungkapkan informasi dan ide-ide sederhana dengan jelas meski agak ragu. Dia bisa menggunakan struktur-struktur gramatikal yang sederhana, tapi pelafalan dan intonasi kadang-kadang kurang jelas.
Kandidat menggunakan terlalu banyak kata informal yang tidak sesuai untuk diskusi.
Mark awarded for Comprehension and Responsiveness = 5 out of 10Mark awarded for Quality of Language = 5 out of 10Total mark awarded = 10 out of 20Moderator comments - Whole testHow the teacher/examiner performance could improve
The teacher/examiner needs to avoid asking similar/the same questions several times.
Guru/penguji perlu menghindari pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang serupa/sama beberapa kali.
The teacher/examiner needs to mention “End of recording” at the end of the test.
Guru/penguji perlu menyebut “End of recording” pada akhir tes.
The teacher/examiner needs to help the candidate to feel better prepared before the test, for example doing practice tests.
Guru/penguji perlu lebih mempersiapkan kandidat sebelum mengikuti ujian seperti mengadakan tes sebagai latihan.
How the candidate performance could improveThe candidate needs to build up her Indonesian vocabulary.
Kandidat perlu memperbanyak kosakata bahasa Indonesianya.
The candidate needs to practise constructing sentences with good grammatical structures in speaking and/or writing.
Kandidat perlu berlatih menyusun kalimat-kalimat dengan struktur-struktur gramatikal yang baik secara lisan dan/atau tertulis.
-
-
-
Common mistakes and guidance
The use of informal words and errors in grammatical structures.
It is important at the beginning of the test to include the- centre name
- centre number
- examination
- syllabus
- component
- name of examiner
- date of the examination
- candidate number
- candidate name
Candidates should be encouraged to give their own opinions in their presentations.
It is important to keep to the correct timings of the test so that the test is not too long or too short.
Penggunaan kata-kata informal dan kesalahan-kesalahan dalam struktur-struktur gramatikal.
Penting untuk menyertakan
- nama sekolah
- nomor sekolah
- ujian
- silabus
- komponen
- nama penguji
- tanggal ujian
- nomor kandidat
- nama kandidat
- pada permulaan tes.
Para kandidat harus didorong untuk memberikan opini mereka sendiri dalam presentasi mereka.
Penting untuk menjaga waktu tes yang sesuai sehingga tes tidak berlangsung terlalu lama atau terlalu singkat.
For further details about how candidates performed in this particular examination series please refer to the Principal Examiner Report for Teachers.
-
-